(Foto: thinkstock)
Pada masa pubertas, tubuh laki-laki mulai memproduksi banyak hormon testosteron, yang menyebabkan perubahan di beberapa bagian tubuh termasuk suara. Sebagai permulaan, laring laki-laki yang juga dikenal sebagai kotak suara, tumbuh lebih besar.
Laring terletak di tenggorokan di bagian atas trakea atau tenggorokan, seperti tabung hampa sekitar yang tingginya 2 inci (5 cm). Laring bertanggung jawab untuk memproduksi suara.
Ada dua otot yang membentang pada laring, yaitu pita suara. Bila Anda bernapas, pita suara akan santai terhadap dinding laring dan benar-benar terbuka untuk memungkinkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Ketika Anda berbicara, pita suara berdekatan dengan membentang di pangkal tenggorokan. Udara dari paru-paru kemudian dipaksa keluar antara pita suara, menyebabkannya bergetar dan menghasilkan nada suara.
Nah, karena laring laki-laki akan semakin tumbuh besar saat puber, pita suara akan tumbuh lebih panjang dan tebal. Juga tulang wajah akan mulai tumbuh, seperti dilansir Kidshealth, Minggu(14/5/2011).
Rongga di dalam sinus, hidung dan bagian belakang tenggorokan juga tumbuh lebih besar, menciptakan lebih banyak ruang di wajah yang membuat suara lebih banyak ruang untuk echo.
Semua faktor ini menyebabkan suara laki-laki mengalami perubahan saat masuk masa puber.
Perubahan suara pada laki-laki puber ini bisa dijelaskan dengan membayangkan sebuah gitar. Ketika senar tipis dipetik, getaran akan menghasilkan nada tinggi. Dan ketika senar tebal dipetik, kedengarannya jauh lebih dalam ketika bergetar. Itu seperti apa yang terjadi pada suara Anda.
Sebelum mengalami pertumbuhan, laring laki-laki relatif kecil dan pita suara relatif tipis. Jadi suara anak laki-laki akan tinggi. Tapi saat tulang, tulang rawan dan pita suara tumbuh, suara akan mulai terdengar seperti orang dewasa. (Detikhealth.com)
0 comments:
Post a Comment